Pentingnya Mengerti Isi Al-Qur'an



Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Ya muslimin wal muslimat, kita tentu sudah menyadari bahwa Al-Qur'an merupakan pedoman hidup kita yang paling utama. Namun pada kenyataannya, berapa persenkah dari seluruh ummat Islam di dunia ini termasuk kita yang bisa membaca Al-Qur'an dengan benar ? Berapa persenkah yang rajin membaca Al-Qur'an ? Berapa persenkah yang yang rajin membacanya dan mengerti isinya ? Dan berapa persenkah yang rajin membacanya, mengerti isinya, dan berusaha dengan sungguh-sungguh mengamalkannya ?


Indikasi yang paling mudah untuk melihat jawabannya adalah dengan melihat seberapa besar minat ummat Islam untuk mempelajari bahasa Arab, yang dimana bahasa Arab sendiri merupakan bahasa Al-Qur'an. Mari kita lihat dengan hati yang jernih tentang kenyataan bahwa masyarakat kita mempunyai perhatian luar biasa terhadap bahasa Inggris. Bahkan hampir setiap orang tua pun berusaha keras untuk merujuk anak-anaknya belajar bahasa Inggris. Namun berapa banyak orang tua yang berkeinginan anak-anaknya untuk mempelajari bahasa Arab ? Jika kita mengatakan bahwa bahasa Inggris penting bagi bekal anak di kemudian hari, mengapa bahasa Arab tidak penting ? Mungkin harus kita akui bahwa dunia semata yang masih menjadi tujuan utama kita.

Fenomena lain yang cukup membuat kita miris adalah kegemaran untuk berlomba-lomba cepat mengkhatamkan Al-Qur'an tanpa memperhatikan isinya sama sekali. Kita telah salah memahami sunnah Rasul dan salah dalam mencontoh para sahabat dan ulama salaf. Mereka memang suka mengkhatamkan Al-Qur'an dalam beberapa hari saja, namun perlu diingat bahwa mereka merupakan orang yang berasal dari Jazirah Arab dan sekitarnya, yang sangat mengerti apa yang mereka lafalkan. Ini tentu berbeda dengan kita di Indonesia. Kita sebenarnya tidak membaca, tapi hanya sekedar melafalkan Al-Qur'an. Karena bila kita membaca tapi tidak mengerti dengan apa yang dibaca maka itu bukanlah membaca, namun mengeja atau melafalkan.

Kita telah salah mengartikan kemurahan dan kasih sayang Allah yang telah memberikan pahala besar bagi orang yang melafalkannya termasuk yang hanya mendengar, bahkan pahalanya dihitung setiap huruf dikalikan dengan sepuluh kebaikan lainnya. Karena Al-Qur'an sendiri merupakan mukjizat yang agung sehingga dengan kemurahan dan kasih sayang-Nyalah orang yang mendengarkan akan bertambah imannya meski ia tak mengerti artinya, bahkan lagi kita yang tak mengerti artinya pun bisa luluh hati dan menangis mendengarkan keagungan ayat-ayat Al-Qur'an.

Jangan sampai ke-Maha Baikan Allah kita salah artikan dengan merasa cukup melafalkan ayat-ayat-Nya saja tanpa mengerti isi Al-Qur'an itu sendiri. Kesalahan kita yang tak mau menggali Al-Qur'an secara sungguh-sungguh secara menyeluruh dan bersama-sama di seluruh komponen bangsa inilah yang mengakibatkan kehancuran bangsa kita, karena kita telah meninggalkan pedoman hidup kita yang merupakan kalimat-kalimah Allah Swt., kata-kata yang agung, yang mungkin tidak kita sadari keagungannnya.

Sesungguhnya Allah telah menantang bangsa Arab yang saat itu terkenal sangat hebat dalam bersyair untuk membuat semisal satu surat dalam Al-Qur'an saja, namun mereka tidak sanggup bahkan meski hanya beberapa ayat saja. Maka dari itu, sepatutnya kita bersyukur dan bangga memiliki pedoman hidup yang sudah sangat sempurna, yaitu Al-Qur'an. Dan selain kita rajin membacanya, kita juga harus mengerti dengan isinya. Dan selain kita rajin membacanya dan mengerti isinya, kita juga harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengamalkannya, agar kita selamat di dunia dan akhirat.

Wallahu a'lam bishawab
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh

0 comments:

Post a Comment