Belajar Taat Dari Permen



     Di suatu tempat Aku dan Diki adikku sedang terduduk. Menikmati bakso dari seorang pedagang bakso langganan kami. Sebenarnya kami sudah makan siang, hanya sekedar mengisi perut sedikit sekaligus menikmati suasana hari yang sudah mulai sore.

     "A hijab itu apa? Kenapa perempuan harus menggunakan hijab?" Tiba-tiba Adikku melontarkan pertanyaan itu kepadaku. Mungkin Diki terlalu sering mendengar tentang hijab di televisi, maka dia pun penasaran sehingga bertanya kepadaku.

Cahaya Dari Bayang Cermin



     "Walau bagaimanapun juga kamu sudah cukup pantas untuk dikatakan teman terbaik. Kamu tidak pernah membalas keburukan mereka dengan keburukan lagi, kamu tidak pernah membenci mereka ketika mereka justru membencimu. Kamu sudah menjadi teman yang terbaik untuk mereka. Ibu sangat bangga padamu. Bangga mempunyai seorang anak yang berperangai baik."

     "TAPI, BU, kenapa Elma tidak dihargai? Kenapa mereka justru mencemooh Elma? KENAPA?" Elma semakin terisak. Menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Air mata semakin deras membasahi pipi, tidak bisa dibendung lagi. Suara tangisannya pun semakin histeris, tidak bisa ditutup-tutupi lagi.