11:16 PM - 1 comment

Menjadi Manajer untuk Hati Sendiri




Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Muslim dan muslimah jatuh cinta boleh tidak ? Ya bolehlah, itu kan fitrah manusia. Tidak bisa ditolak dan tidak bisa dipaksakan, tapi bisa diatur kalau kita mau berusaha. Cinta yang semula fitrah tidak menutup kemungkinan akan berubah jadi fitnah. Yang paling bahaya adalah ketika cinta yang (seharusnya) mulia membutakan kita, jadilah cinta buta.

Jatuh cinta bisa terjadi karena adanya interaksi atau daya tarik tertentu. Anak sekolah/kuliah yang jatuh cinta pada teman/kakak tingkat biasanya karena terlalu sering ngobrol dan membantu. Awalnya sih kagum tapi karena ada kompor meleduk (temen curhat) jadi makin dalam rasa kagumnya. Kagumnya mentok di hati, lalu positif cinta, sekarang harus ngapain ? Tembak ? Kan muslim dan muslimah tidak kenal pacaran. Inilah saatnya kita jadi manajer untuk hati sendiri, mengatur perasaan, mengatur cinta agar tak berubah menjadi fitnah. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjadi manajer untuk hati sendiri :

1. Ikhlas dan Berdoa
Ikhlas di sini adalah lapang dada menerima segala kehendak Allah, Allah segalanya, Allah yang berkuasa penuh atas diri kita. Setelah itu berdoa dengan sungguh-sungguh agar cinta ini tidak mendatangkan petaka. Insya Allah kita akan ditolong. Aamiin.

2. Menahan Pandangan
Dari jarak 200 meter sudah bisa mengenali do'i ? Semakin dekat semakin "deg deg serrr" ? Kalau gitu ambil jalan lain agar kepala bisa berpikir jernih. Jaga pandangan kita, alihkan ke segala arah dan kalau terlanjur bertatapan ya nunduk sebentar lah.

3. Perbanyak Aktivitas, Berpikir dan Berdzikir
Ada tugas yang belum selesai ? Selesaikan ! Ada amanah organisasi yang belum tuntas ? Tuntaskan ! Nganggur ? Perbanyak lagi dzikirnya atau hafalan qur'annya. Ini dimaksudkan agar hati dan kepala kita tidak selalu penuh oleh bayang-bayang do'i.

4. Simpan Rasa Itu Sendiri
Kalau hati sedang panas karena sengatan cinta, jauhkan ia dari kompor meleduk alias teman curhat. Loh kok tidak boleh curhat ? Boleh curhat, tapi ke Allah aja. Tidak jarang kalau hati jadi tidak karuan dan ke-GR-an gara-gara asumsi teman setelah mendengar curhat. Yang awalnya cuma kagum begitu sering curhat jadi beneran suka. Kadang kalau dia lewat, kita ingin menunduk eh malah disiulin atau diledeki sama si kompor meleduk. Yaudah deh lebih baik mengamankan diri dari fitnah itu, karena lebih memulia daripada mengumbar cinta, semakin tertutup insyaa Allah akan semakin cepat hilang juga rasanya.

Sekali lagi, jatuh cinta itu fitrah. Namun kemuliaan muslim dan muslimah harus tetap dijaga. Begitu banyak yang jatuh terlalu dalam, semoga bukan kita salah satu diantara mereka. Yang paling penting dalam mengatur cinta ini adalah komitmen bahwa tak ada cinta yang serius selain pernikahan. Jika datangnya cinta dan kesiapan menikah masih sangat jauh jaraknya, silahkan letakkan dulu cintanya di tempat aman dan tersembunyi. Jika cinta itu hadir di saat lahir batin siap menikah ya laksanakan proses (ta'aruf).

Ingat selalu, cintailah dalam diam demi menjaga kesucian cintamu dan juga kehormatan dirimu dan dirinya.

Wallahu a'lam bishawab
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh

1 comments:

wah artikel yang menarik nih :D izin bookmark dulu gan :D hehe

Post a Comment